Pages

Rabu, 02 September 2015

Penting manakah, pekerjaan atau anak ?

Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak sekali para orangtua yang mempercayakan anak2nya kepada babysister, apalagi kalau kedua orangtuanya sibuk bekerja dari pagi sampai sore tentulah jasa para babysister sangat2 dibutuhkan.
tapi bagaimana ceritanya jika :
1. seorang ibu yang notabenya adalah ibu rumahtangga dan dengan sengaja mencari kesibukan diluar rumah serta membiarkan anak2nya bereksplorasi dirumah sendiri.
2. seorang ibu yang memiliki anak "hiperaktiv" tp dia malah mencari kesibukan sendiri tanpa mempedulikan kebutuhan si anak ?
3. seorang ibu yang berkarir dan tiap hari membawa kedua anak2nya ke kantor dengan alasan tidak memiliki babysister ?

pertanyaanya penting manakah antara anak atau pekerjaan ? padahal kebutuhan tumbuh kembang sang anak sangat ditentukan oleh pola asuh kedua orangtuanya, lantas jikalau si anak2 ini keluar dari jalurnya siapakah yang harus disalahkan, si anakkah atau orangtuanya?
okelah dapat dimaklumi para ibu bekerja juga untuk masa depan sang anak, tapi kalau ibu tidak bekerja apakah masa depan sang anak menjadi suram ?
Salah satu unsurnya adalah ketersediaan waktu dan mengelola waktu. pengelolaan waktu sangat menentukan dalam menata keharmonisan keluarga, terutama untuk anak-anak yang masih balita. Dalam hal ini kualitas bantuan dari pihak luar, ketika ibu bekerja di luar rumah, sangat penting. Jika tidak, hasil bekerja mungkin memberi kenyamanan ekonomi tetapi boleh jadi kenyamanan keluarga terancam.
Asumsinya adalah berpintar pintarlah dalam mengelola waktu, waktu dalam hal ini adalah, waktu untuk memberi perhatian pada anak, mendidik anak, membangun karakter si anak, waktu untuk pekerjaan kantor dan waktu untuk membereskan keperluan dirumah jika tidak memiliki asisten rumahtangga.
Masalah ini sebenarnya tidak perlu dipertentangkan, kalau masing-masing pihak punya komitmen yang kuat untuk menciptakan keluarga yang baik. Tidak masalah kalau istri harus bekerja, kalau itu memang tuntutan, tapi urusan yang berhubungan dengan rumah tidak terabaikan. Untuk urusan ini, bukan hanya tugas sang istri, tapi suami juga harus ikut andil. anggapan yang salah di kalangan masyarakat adalah kalau melihat pria mengerjakan pekerjaan perempuan, misalnya momong anak, belanja ke pasar atau memasak dipandang sebelah mata. padahal membantu pekerjaan sang istri adalah sangat mulia.

Bagi rumahtangga yg keduanya bekerja membutuhkan suatu komitmen diantara keduanya, yg bukan saja sekedar komitmen tetapi realisasinya harus sesuai dalam berumahtangga atau pola asuh anak yang dibutuhkan adalah kualitas bukan kuantitas, artinya adalah dari segi waktu banyak atau luang tanpa disertai komunikasi yang baik atau pola asuh yg intens akan menyebabkan tersumbatnya hubungan rumah tangga tetapi apabila waktu yg diberikan berkualitas, komunikasi yang baik dan pola asuh yg intens akan membuat keluarga menjadi nyaman dan aman.akan tetapi lebih baik kuantitas disertai dengan komitmen.

intinya “dalam keluarga berikanlah prioritas waktu yang utama bukan sisa waktu”

 
Copyright 2010 ✫ ♥ Ant GenduT ♥ ✫. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase